Domba Garut Sancang Legendaris dan Batara Dewa / Foto : Rapik Utama
MEDIAAKSARA.ID – Domba Garut bernama Sancang dari Kampung Bojong Kawung, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, dikenal sebagai salah satu yang paling legendaris di dunia seni ketangkasan domba.
Diketahui, Sancang adalah milik Kepala Desa (Kades) Girijaya, dan turut serta dalam Semi Kontes Ketangkasan Domba Garut yang digelar oleh Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Kabupaten Sukabumi.

Muhamad Ujang Jalaludin, peserta dalam ajang tersebut, mengungkapkan bahwa ia membawa tiga ekor domba milik Saudaranya, Kades Girijaya, yakni Seta, Batara Dewa, dan Sancang Legendaris.
“Kalau saya bawa domba Garut milik saudara saya, Kades Girijaya, sebanyak tiga ekor, yaitu Seta, Batara Dewa, dan Sancang Legendaris,” ujarnya kepada mediaaksara.id ,Minggu (8/9/2024) di area Wisata Karangpara, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh.
Menurut Ujang, keikutsertaan dalam kontes ketangkasan domba sangat membantu para peternak dalam mengembangkan hobi sekaligus meningkatkan nilai ekonomi sesama peternak yang pastinya memliki pekerja.
“Saya berharap dengan adanya semi kontes ketangkasan domba, selain untuk ajang silaturahmi, ini juga menjadi sarana pelestarian seni budaya serta menaikkan derajat peternak dan harga domba, garut” ungkapnya.
Domba Garut yang dibawanya memiliki rekam jejak mentereng. Seta yang baru berusia 2,5 tahun sudah tiga kali turun bertanding dan selalu menang. Batara Dewa telah empat kali berlaga dan dua kali meraih predikat The Best. Namun, yang paling istimewa adalah Sancang.
“Kalau sesama peternak domba Garut pasti sudah hafal dengan Sancang. Tidak ada lawan yang mau bertanding melawannya,” kata Ujang.
Sancang merupakan kembaran dari Si Lidiah dan sudah sangat dikenal di kalangan peternak domba se-Jawa Barat. Usianya kini delapan tahun dengan bobot sekitar 80–90 kilogram. Meski sudah berumur, tak ada domba lain yang berani melawannya di arena tanding.
Sancang merupakan keturunan dari Si Hegar dan sudah bertanding di berbagai daerah, termasuk Bandung, Garut, Sumedang, dan Bogor. Ia tak terhitung lagi berapa kali menjadi The Best di berbagai kontes. Bahkan, Sancang pernah memenangkan hadiah berupa sapi dan motor.
“Sebetulnya Sancang dibawa ke kontes hanya sekadar mencoba, tapi peserta lain sudah tahu rekam jejaknya, jadi tidak ada yang berani menantangnya. Padahal, dia sudah tua,” ujar Ujang.
Menariknya, Sancang juga pernah ditawar dengan harga satu unit mobil Avanza, namun sang pemilik menolak menjualnya. Begitu pula dengan Seta dan Batara Dewa, yang pernah ditawar Rp30 juta per ekor, tetapi tetap tidak dijual.
Dalam perawatan domba Garut, ada berbagai tradisi unik yang dilakukan. Salah satunya adalah menyikat tanduk domba dengan minyak kelapa asli.
“Tujuannya supaya kelihatan ganteng sebelum tanding,” jelas Ujang.
Selain itu, dalam memelihara domba Garut, garis keturunan menjadi faktor penting. Menurutnya, tidak cukup hanya berlabel “domba Garut,” tetapi harus dipastikan asal-usulnya untuk menjaga kualitas dan nilai jualnya.
Terpisah,hingga berita ini ditayangkan, Kepala Desa Girijaya selaku pemilik Sancang dipinta tanggapan melalui seluler, Minggu (9/2/2025), Kades Ujang sementara belum memberikan tanggapan lebih lanjut terkait prestasi luar biasa domba garutnya.
Reporter: Rapik Utama















