Home / Seni Budaya

Jumat, 24 Januari 2025 - 10:27 WIB

Seren Taun,Tradisi Syukur Memperkuat Kebersamaan Kasepuhan di Sukabumi

MEDIAAKSARA.ID- Perayaan Seren Taun ke-656 di Kampung Adat Kasepuhan Gelar Alam, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Minggu (6/10/2024). Acara ini dihadiri Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, Forkopimda, serta ribuan wisatawan yang datang untuk menyaksikan tradisi budaya Sunda yang penuh makna.

Rangkaian acara Seren Taun mencakup prosesi adat yang penuh makna, seperti ampih pare ka leuit (memasukkan padi ke lumbung), numbuk pare (menumbuk padi), saresehan, baris olot kasepuhan, iring-iringan dongdang, dogdog lojor, debus, rengkong, gondang buhun, tari tani, hingga pertunjukan seni lolongok karya incu putu Kasepuhan.

Salah satu prosesi sakral adalah Ngampih Pare ka Leuit, di mana ikatan padi hasil panen masyarakat adat disimpan secara simbolis ke Leuit Si Jimat oleh Sesepuh Adat Kasepuhan Gelar Alam, Abah Ugi Sugriana Rakasiwi. Prosesi ini diiringi lantunan kidung pohaci dengan alunan suling dan kecapi yang menambah kekhidmatan suasana.

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, mengapresiasi Seren Taun sebagai ajang pemersatu antar Kasepuhan, seperti Kasepuhan Gelar Alam, Sinaresmi, dan Ciptamulya. “Saya bangga melihat kebersamaan ini. Mari kita jaga dan perkuat kebudayaan kita dengan tekad yang sama,” ujar Marwan usai menyerahkan bantuan sosial kepada ketiga Kasepuhan Adat Banten Kidul.

Marwan juga menegaskan pentingnya melestarikan budaya di tengah modernisasi. “Budaya ini harus tetap hidup agar generasi muda dapat merasakannya di masa depan,” katanya. Selain itu, ia berkomitmen mendukung pengembangan budaya dan pertanian dengan memperjuangkan infrastruktur yang lebih baik.

Sementara itu, Abah Ugi mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan pemerintah, tak lupa, Ia menjelaskan bahwa tradisi Seren Taun telah berlangsung ratusan tahun sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah.

“Seren Taun adalah wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas anugerah hasil bumi,” ungkap Abah Ugi. Lalu,Ia juga berpesan kepada masyarakat adat agar menjaga kerukunan dan keamanan.

“Abah titip, jangan sampai ada perpecahan di antara kita. Tetaplah rukun dan damai,” tutupnya usai menerima piagam Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Reporter: Azriel

Share :

Baca Juga

Seni Budaya

Debus Paguron Taliwangsa Surade: Aksi Ekstrem, Jiwa Muda, dan Semangat Lestarikan Warisan Leluhur Sunda

Seni Budaya

Seniman Gondang Cidolog Tetap Eksis di Tengah Keterbatasan, Wariskan Semangat Budaya Sunda

Seni Budaya

Pusaka Kian Santang Bangkitkan Warisan Silat Cimande, Sukabumi Kembali Bergetar Semangat Budaya Sunda

Seni Budaya

Pemuda Pancasila Sukabumi Nobar Film SUKMA: Dukung Perfilman Nasional, Borong Tiga Studio Sams

Seni Budaya

Adu Domba Garut Jadi Daya Tarik Wisata Sukabumi, Ketua DPRD: Perlu Dikembangkan!

Seni Budaya

Milangkala ke-7 Paguyuban Padjajaran Anyar: Minim Perhatian Pemda Sukabumi, Tetap Semangat Gotong Royong Lestari Seni Budaya 

Seni Budaya

Seni Lais yang Mendebarkan Warnai Seren Taun Kasepuhan Sinar Resmi Sukabumi

Seni Budaya

Seren Taun Sinar Resmi ke-446: Menelusuri Jejak Leluhur, Menjaga Akar Budaya Sunda Banten Kidul