Kawasan rumah pangan lestari sebagai lokus P2WKSS di Kp. Ciburial, Desa/Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi menyajikan konsep wisata alam ramah lingkungan, agroforestri, dan inovasi karya bambu / Foto: Istimewa
MEDIAAKSARA.ID – Menjelang dua pekan pelaksanaan penilaian empat besar Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) tingkat Jawa Barat. Desa Gunungguruh mewakili Kabupaten Sukabumi terus berbenah . Penataan kawasan dilakukan secara maksimal menjelang kedatangan tim penilai yang akan melakukan evaluasi langsung di Kampung Ciburial RT 63 RW 12, Desa Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh.
Konsep lokus P2WKSS di Desa Gunungguruh mengusung tema wisata lingkungan, alam, pertanian, dan ramah anak. Sepanjang jalan lintas desa menuju lokus Kampung Ciburial tampak ditata menggunakan bahan alami seperti bambu serta olahan limbah layak pakai. Hampir seluruh elemen dekorasi dan infrastruktur pendukung dibuat dengan bahan ramah lingkungan .
Selain itu, kawasan ini juga menampilkan Agroforestri, yaitu sistem penggunaan lahan yang mengintegrasikan tanaman kehutanan (pohon) dengan tanaman pertanian yang seluruhnya memanfaatkan pupuk hayati dan organik.
Menariknya, di lokasi P2WKSS Gunungguruh terdapat inovasi unik berupa ukiran patung harimau belang (macan) karya seniman pahat batu , Abah Dadang. Karya tersebut menjadi simbol kreativitas warga dan daya tarik wisata baru di kawasan Gunungguruh.

“Konsep yang diterapkan mengedepankan tata kelola hidup harmonis dengan alam. Penggunaan bambu, kayu, dan bahan alami lainnya mencerminkan kedekatan masyarakat dengan lingkungan serta kearifan lokal untuk mengantisipasi bencana seperti gempa bumi karena sifatnya yang fleksibel,” ungkap Iman Rusmandar, Anggota Pokja Tiga Kabupaten Sukabumi.
Iman juga menyampaikan apresiasi kepada Ibu Bupati Sukabumi, Ibu Sekda selaku Ketua Tim P2WKSS, Pemerintah Desa Gunungguruh, jajaran penggerak PKK, Perangkat Daerah serta unsur Forkopimcam atas dukungannya terhadap suksesnya program.
“Terima kasih juga kepada Ibu Yuyu yang ditunjuk sebagai motivator guna mendampingi sepuluh dasawisma dalam membantu seratus KK sasaran program P2WKSS menata lingkungan agar tetap resik dan bersih,” imbuhnya.
Ia berharap kawasan P2WKSS Desa Gunungguruh dapat terus berlanjut menjadi program berkelanjutan yang dijaga bersama oleh masyarakat. “Ke depan, keberlanjutan lokasi ini diharapkan menjadi daya tarik wisata yang mampu meningkatkan perekonomian warga,”pungkasnya pada Sabtu (1/11/2025) dilokasi khusus P2WKSS Desa Gunungguruh.
Hingga berita diterbitkan, Kepala Desa Gunungguruh dikonfirmasi MediaAksara belum memberikan tanggapan resmi perihal perkembangan persiapan penilaian P2WKSS tingkat Jawa Barat.
Sumber : ABSW
Redaktur: Rapik Utama







