Home / Peristiwa

Selasa, 14 Oktober 2025 - 07:47 WIB

Cuaca Ekstrem Picu Longsor dan Angin Kencang di Nagrak Sukabumi, BPBD Imbau Warga Tetap Waspada

Tanah longsor di Kampung Lamping Cikolawing RT 02 RW 08, Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak/ Foto: Istimewa

MEDIAAKSARA.ID – Cuaca ekstrem yang melanda beberapa wilayah Kabupaten Sukabumi kembali menimbulkan bencana di Kecamatan Nagrak. Hujan deras disertai angin kencang pada Senin (13/10/2025) sore menyebabkan terjadinya angin kencang dan tanah longsor di dua titik berbeda.

Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengonfirmasi kejadian pertama berupa angin kencang terjadi di Kampung Kadalmeteng, RT 25 RW 05, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, sekitar pukul 15.00 WIB. Sementara itu, satu jam kemudian, sekitar pukul 16.00 WIB, tanah longsor terjadi di Kampung Lamping Cikolawing RT 02 RW 008, Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak.

Menurut Daeng, penyebab kedua bencana tersebut dipicu oleh cuaca ekstrem dan hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Sukabumi. “Tim Pusdalops bersama Unit Reaksi Cepat (URC) langsung melakukan penanganan, pendataan, dan koordinasi dengan aparat desa serta relawan di lapangan,” ujarnya.

Baca: https://mediaaksara.id/engkreg-inovasi-motor-rakyat-dari-pajampangan-cek-apa-saja-kemampuannya/

Berdasarkan data BMKG, prakiraan cuaca wilayah Sukabumi menunjukkan kondisi berawan dengan suhu 24°C, kelembapan 89%, dan arah angin bertiup dari tenggara dengan kecepatan 4,3 km/jam. Peringatan dini potensi cuaca ekstrem juga dikeluarkan oleh BMKG Jawa Barat melalui laman resmi https://nowcasting.bmkg.go.id.

Tim BPBD bersama warga evakuasi pohon tumbang menimpa rumah warga di Kampung Kadalmeteng, RT 25 RW 05, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak/ Foto: Istimewa
Tim BPBD bersama warga evakuasi pohon tumbang menimpa rumah warga di Kampung Kadalmeteng, RT 25 RW 05, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak/ Foto: Istimewa

Sebagai langkah antisipasi, BPBD Kabupaten Sukabumi terus melakukan pemantauan kondisi wilayah melalui grup koordinasi P2BK se-Kabupaten Sukabumi, media sosial, dan frekuensi radio Ratel 164.365 MHz. Pemantauan juga dilakukan melalui aplikasi InaRisk, InaSafe, dan InaWare BNPB untuk mendeteksi potensi bencana susulan.

Baca: https://mediaaksara.id/bahas-pungli-uang-rp19-miliar-temuan-bpk-di-rapat-evaluasi-kinerja-triwulan-iii-wali-kota-sukabumi-belum-puas/

Adapun tim piket siaga Pusdalops BPBD Sukabumi terdiri dari Unit Data Informasi (UDI) dan Unit Reaksi Cepat (URC), dilengkapi peralatan tanggap darurat seperti kendaraan operasional, chainsaw, dan pompa air (alkon) untuk mempercepat penanganan di lapangan.

Daeng menegaskan, BPBD Kabupaten Sukabumi tetap siaga menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem. “Kami mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah rawan longsor dan angin kencang, agar tetap waspada, menghindari area tebing, dan segera melapor jika terjadi tanda-tanda bahaya,” pungkasnya.

 

Sumber : Pusdalops BPBD Kab. Sukabumi

Redaktur: Rapik Utama

Share :

Baca Juga

Peristiwa

Santri Sukabumi Turun ke Jalan, Tagar #BoikotTrans7 Menggema Bela Ulama dan Pesantren

Peristiwa

Rumah Kepala Desa Ciparay Runtuh Usai Salat Jumat, Diduga Akibat Struktur Lapuk Dimakan Usia

Peristiwa

Pelajar SMA di Ciracap Sukabumi Hilang Misterius, Ibu Curiga Ada Pria yang Terlibat!

Peristiwa

Dua Motor Tabrakan di Jalan Raya Situhiang Sukabumi, Remaja 13 Tahun Alami Patah Kaki

Peristiwa

Pohon Tumbang Akibat Cuaca Ekstrem di Simpenan Sukabumi Sempat Lumpuhkan Jalan Nasional Bagbagan–Kiara Dua

Peristiwa

Tiga Hari Hilang, Nelayan Tegalbuleud Akhirnya Ditemukan Tewas di Pantai Kongsi

Peristiwa

Kasus Video Viral MTs Nurul Ikhlas Bergulir ke Polisi, Dua Saksi Diperiksa 15 Pertanyaan: Yayasan Desak Penegakan Hukum Oknum Mengaku Wartawan

Peristiwa

Tragis Tabrakan di Jalur Lingkar Selatan Sukabumi, Satu Pengendara Tewas di Tempat