Bahan khas kuliner jadul dari Terubuk, atau dikenal juga sebagai “tebu telur”/ Foto : Annisa Rahmawati
MEDIAAKSARA.ID – Usai merayakan Idul fitri 1446 H, sebagian keluarga mulai mencari alternatif menu hidangan yang lebih ringan dan berbeda dari sajian serba daging yang mendominasi meja makan selama sepekan Lebaran. Salah satu pilihan kuliner tradisional yang kini kembali dilirik adalah terubuk, bahan makanan unik khas dari wilayah Pajampangan, Sukabumi, Jawa Barat.
Terubuk, atau dikenal juga sebagai “tebu telur” dalam bahasa Indonesia, merupakan bagian dari tanaman mirip tebu. Namun yang dimanfaatkan bukan batangnya, melainkan bagian pucuk mudanya yang tersembunyi di balik beberapa helai daun, disebut juga humut. Tekstur dan rasa khas dari terubuk menjadikannya pilihan menarik sebagai pelengkap nasi pengganti daging atau lauk berat lainnya.
“Memang betul, terubuk jadi pilihan saat bosan makan daging terus-terusan. Saya sebagai orang Jampang, biasanya mulai beralih memasak terubuk setelah seminggu Lebaran,” ujar Risnawati (33), warga Cidolog, Minggu (6/4/2025).
Baca: https://mediaaksara.id/kuliner-tradisional-pajampangan-oseng-rumput-laut-kerecek-ager-kaya-khasiat/
Risnawati menjelaskan beberapa cara mengolah terubuk. Bisa dihaluskan lalu dicampur dengan telur kocok, irisan bawang merah, kemiri, daun bawang, dan penyedap rasa, lalu digoreng hingga berwarna kekuningan. Selain itu, terubuk juga nikmat disayur bening, dimasak lodeh, atau dipepes bersama kemangi, cabai, dan bumbu tradisional lainnya.
“Rasa terubuk khas, tidak seperti tanaman lain. Kalau belum pernah coba, harus coba dulu supaya tahu sensasinya,” tambahnya.
Terubuk dapat ditemukan dengan mudah di wilayah Kabupaten Sukabumi, terutama di kawasan Sagaranten dan sepanjang jalur Palabuhanratu–Batargadung. Harganya pun cukup terjangkau, berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per ikat.
Sumber : Asep Jampang
Redaktur : Rapik Utama